credit : pinterest https://fineartamerica.com

“Kehilangan dan Penyesalan”

Alia Pulungan

--

Aku pernah menapaki jalan

Yang tak pernah tahu arahnya akan kemana

Terus ku susuri hingga menemukan

Jalan yang terjal dan terjatuh kedalamnya

Ku kira akan terhapus dan terlupakan

Seorang aku, tubuh dan jiwaku

Aku hilang perlahan,

Semakin sadar aku sudah kaku dan bisu

Terdengar keras suara yang mengingatkanku

Begitu keras hingga sangat menyakitkan

Hanya menegur namun perih dan bernanah

Kata-kata itu masih terngiang ditelinga ku

Mungkin Ia kecewa dengan aku yang membawa marga

Mungkin Ia lelah dengan aku yang keras kepala

Mungkin Ia tahu sewaktu-waktu aku akan mengalaminya

Mungkin Ia murka kenapa harus ada karma

Caranya tidak pernah ku pahami dan ku terima

Terlalu mendikte dan seakan apa yang ia katakan benar

Nyatanya ia hanya ingin melindungi ku

Dari kerasnya kehidupan yang pernah ia lalui dulu

Maaf aku tidak menyadarinya

Maaf aku tidak pernah tahu maksudmu

Maaf, bolehkah aku mengeluh?

Maaf, kata-kata mu terlalu menusukku

Sekarang kau pergi begitu saja

Dengan semua caramu yang seakan

Ingin membuatku jauh dari mu

Maaf aku tidak sesabar itu

Hari di mana kau pergi dengan semua yang terjadi

Aku merasakan nafas pertama setelah koma

Sadar di saat semua sudah terlambat, sakit juga ya?

Aku tak sempat mengatakan rasa cinta saat terakhir kali

Apa kau memaafkan ku, Ayah?

Apa kau menyayangi ku, Ayah?

Apa kau bangga memiliki ku, Ayah?

Apa kau bahagia saat terakhir itu, Ayah?

Ku harap dari semua pertanyaan itu, kau menjawab “Iya”.

Bagiku itu yang terpenting sekarang.

|| Selasa, 5 April 1955 — Selasa, 5 Desember 2022 ||

--

--

Alia Pulungan

What should I say? You know me from my words written down there. (This is my own works. No copying, anti plagiarism).