“Kamu adalah Kendali”
Kisah ini ku ceritakan kembali
Ketika gumpalan awan terhampar luas
Seperti samudera yang tak berbatas
Mencari makna sunyi berfilosofi
Bukan lagi tentang langit dan bumi
Bukan soal kami rakyat atau priyai
Hanya sekedar berkelakar tak berkompromi
Hanya ingin mengungkap rasa yang tak merugi
Tersirat ketika ku berjalan sewaktu itu
Hasrat ingin membumi sungguh sulit
Menjadi matahari pun terlalu rumit
Manusia memang sudah sering berkelit
Lupa diri makna hidup itu sendiri
Lepas menghentakkan kaki berdiri
Bebas namun kembali tak sadarkan diri
Hilang berujung lepas kendali
Bernostalgia akan apa yang telah kau lalui
Menyombongkan bahwa kau yang paling berani
Padahal saat itu kau sedang lupa diri
Hanya menjadi bahan untuk berintrospeksi
Aku ingin bertanya tanpa alasan kepadamu
Apa sadar kau hanya sebuah partikel debu
Eksistensimu berkisar satu banding seribu
Hadirnya dirimu tak lebih dari pemeran pembantu
Jika terlintas untuk memikirkan kembali
Kau sedang dipermainkan oleh otak
Yang tak kunjung selesai memberontak
Sesungguhnya kau lah si pengendali
Sudah reot dimakan waktu tak berpenghuni