Keresahan itu muncul mencuat Dari seluruh pikiran buas Eksistensi tentang rasa yang kuat Realita, harapan pun tak meluas Padahal kau sadar bahwa Harapan tak pernah sesuai Dengan seluruh impian, “kecewa” Terlalu tinggi hingga terbuai Katanya, “Aku terlena, Ia merusak” “Bukan karena Dia, tapi Aku.” Lambat laun aku sesak Retak, pecah, padahal membeku Ini rumit, sulit, sebuah konflik Statis, tak bergerak, tak maju